Terkena Rabies Wanita Ini Jadi Hypersex

Diposting olehviky on Selasa, 25 Oktober 2011

ilustrasi

Mendadak jadi pecandu seks dengan terus-menerus merasa terangsang bahkan tanpa adanya rangsangan seksual bisa menjadi pertanda orang tertular virus rabies. Seorang wanita mendadak memiliki gairah seks yang tinggi gara-gara digigit anjing rabies dan meninggal beberapa hari kemudian.

Seorang wanita 28 tahun di India yang tidak disebutkan namanya datang ke dokter dengan keluhan yang tidak biasa, yaitu peningkatan gairah seksual yang mendadak. Wanita tersebut merasa terus-menerus terangsang, bahkan sering tanpa adanya rangsangan seksual sama sekali.

Tanpa ada penjelasan yang jelas, dokter umum dan ginekolog merujuknya ke departemen pengobatan darurat di Sri Gokulam Hospital dan Research Institute di Salem, Tamil Nadu. Namun empat hari kemudian wanita tersebut sudah meninggal.

Penyebab yang membuat wanita tersebut mengalami gejala seksual hingga meninggal dalam waktu kurang dari seminggu adalah virus yang masih menjadi momok di negara berkembang, yaitu rabies.

Virus rabies dapat melumpuhkan otot-otot menelan, membuat orang mendadak menjadi takut air dan cahaya. Tapi dalam kasus ini, virus rabies membuat orang menjadi hiperseksual karena menyerang bagian otak. Sayangnya, pada saat gejala-gejala itu muncul, penyakit ini sudah tidak dapat disembuhkan.

"Sering kali orang akan berkata ketika mengalami gejala saya akan pergi ke dokter. Tapi pada saat itu (gejala muncul), sudah terlambat. Jika Anda digigit atau curiga dijilat atau tergores oleh hewan yang terinfeksi, Anda harus mencari pengobatan dalam waktu 24 jam," jelas Peter Costa, direktur komunikasi untuk Global Alliance for Rabies Control, seperti dilansir Livescience, Selasa (25/10/2011).

Penyakit rabies telah menjadi wabah di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Maluku dan Kalimantan Barat. Rabies bisa tertular dari gigitan anjing, kucing atau monyet.

Rabies merupakan penyakit akibat virus rabies yang berasal dari famili Rhabdovirus dan genus Lyssa virus. Virus ini berbentuk seperti peluru dan berkapsul. Sebenarnya virus ini mudah sekali untuk diinonaktifkan melalui cara pemanasan, sabun, detergen, menciptakan suasana asam dan basa. Virus ini memiliki masa inkubasi antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi rata-rata kasus rabies di Indonesia masa inkubasinya antara 2 minggu hingga 18 minggu.

Biasanya seseorang yang terkena rabies akan menunjukkan gejala-gejala seperti:
  1. Nyeri pada bekas luka gigitan
  2. Sakit kepala
  3. Lemas
  4. Gelisah
  5. Mulut berlendir
  6. Takut air (hydrophobia) bahkan hanya untuk melihatnya saja.
  7. Takut angin (aerophobia), 
  8. Takut cahaya (photophobia) 
  9. Takut suara. Oleh sebab itu biasanya pasien rabies ditempatkan di ruang rawat khusus yang gelap tanpa angin dan cahaya.


Jika ada salah seorang yang mendapat gigitan terutama dari binatang seperti anjing, kucing atau monyet liar ada beberapa tindakan yang harus dilakukan yaitu:
  1. Segera cuci luka dengan air mengalir serta menggunakan sabun atau detergen.
  2. Kemudian segera bawa ke pusat kesehatan atau rabies center untuk pemberian vaksin anti rabies (VAR).
  3. Lanjutkan terus pengobatan dengan melakukan pemeriksaan.
  4. Karena masa inkubasi rabies lama, sehingga perlu waktu 2 minggu untuk melihat hasil suntikan vaksin, apakah ada gejala-gejala seperti di atas.
  5. Jika positif, maka harus kembali diulang pemberian vaksinnya selama 4 tahapan (mulai nol lagi, hari ke-7, hari ke-14 dan diberi vaksin booster pada hari ke-60).
  6. Akan lebih baik jika ditambah dengan pemberian serum anti rabies (SAR).
  7. Jika mengikuti tahapan tersebut, peluang sembuhnya tinggi karena memotong jalur virus ke otak.


{ 0 komentar.. read them below or add one }

Posting Komentar

 

Blog Archive