3 Dari 4 Perawat Terlalu Sibuk Untuk Ngobrol Dengan Pasien

Diposting olehviky on Jumat, 14 Oktober 2011

perawat
Peran suster atau perawat cukup besar dalam membantu kesembuhan pasien. Namun menurut survei, 3 dari 4 perawat tidak punya waktu untuk berbincang atau sekedar ngobrol dengan pasiennya karena alasan terlalu sibuk.

Hasil survei King's College London yang melibatkan 3.000 perawat di Inggris menemukan bahwa 3 dari 4 perawat terlalu sibuk sehingga tak sempat untuk berbincang dan mendengarkan keluh kesah pasien.

Sementara seperempat perawat lainnya mengakui memberi terlalu banyak perawatan pada pasien jatuh serius, mengembangkan luka baring atau keliru diberi dosis dokter.

Care Quality Commission memperingkatkan bahwa 1 dari 5 rumah sakit telah mengabaikan pasien lansia sehingga bisa mengarah ke pelanggaran hukum. Inspektur pengawas melihat pasien di beberapa bangsal sengaja menggerak-gerakkan ranjang atau memukul-mukul tempat air hanya untuk menarik perhatian perawat.

Laporan tersebut memperingatkan bahwa beberapa rumah sakit telah membiarkan pasien yang tersisa lebih dari sepuluh jam tanpa minum.

Kini sebuah penelitian yang melibatkan 2.943 perawat telah menemukan bahwa 76 persen tidak memiliki cukup waktu untuk bicara atau membuat pasien merasa nyaman.

"Berbicara dan menghibur pasien sangat penting, sebagai perawat perlu tahu bagaimana keadaan mereka dan apa yang mereka rasa," jelas Profesor Peter Griffiths, unit riset keperawatan nasional di King College London, seperti dilansir Dailymail, Jumat (14/10/2011).

Para peneliti mengatakan hal ini disebabkan karena tidak adanya rasa kemanusiaan dan perawat tidak memiliki cara untuk mengetahui bagaimana pasien merasa atau membutuhkan sesuatu.

"Ini tentang memiliki rasa kemanusiaan, memiliki hubungan baik dengan orang lain. Sangat penting untuk memahami apa yang pasien butuhkan. Kadang-kadang staf merasa bahwa dokumen harus datang terlebih dahulu," lanjut Profesor Griffiths.

Polling di King's College yang dilakukan pada 31 NHS (National Health Service) terpercaya di Inggris menemukan bahwa 40 persen staf terlalu sibuk untuk melakukan pemeriksaan yang diperlukan pada pasien mengukur suhu badan.

30 persen lainnya mengaku mereka tidak memiliki cukup waktu untuk merekam rincian perawatan pasien seperti apakah mereka telah memberikan makan atau minum. 26 persen mengaku terlalu sibuk untuk mengelola obat dan 24 persen belum dapat memeriksa kulit untuk tanda-tanda luka tekanan.

Sedangkan 44 persen mengakui dalam satu bulan terakhir setidaknya 1 pasien yang mereka rawat mengalami jatuh yang serius. Dan 26 persen perawat mengatakan setidaknya telah memberikan dosis obat yang salah atau pasien mengalami luka karena terlalu lama berbaring.

{ 0 komentar.. read them below or add one }

Posting Komentar

 

Blog Archive