Salah Diagnosa,Lambung Terlanjur Diangkat

lambung

Seorang nenek terpaksa menjalani operasi pengangkatan lambung karena dokter mendiagnosisnya dengan kanker lambung pada tahun 2004. Namun belakangan si pasien tahu bahwa ternyata dokter salah diagnosis dan sebenarnya lambung si nenek tak perlu diangkat.

Nenek pensiunan usia 74 tahun yang tidak mau disebutkan namanya harus menerima kompensasi besar karena kesalahan diagnosis dokter yang mengakibatkan si nenek tak punya lambung lagi.

Pada tahun 2004, nenek asal Rugeley, Staffordshire, didiagnosis menderita kanker lambung. Dokter merekomendasikannya harus menjalani operasi besar untuk mengangkat lambung demi dapat menyelamatkan nyawanya.

Tetapi setelah lambungnya terlanjur diangkat, petugas medis kemudian menemukan bahwa operasi sebenarnya tidak diperlukan karena hasil tes di Cannock Chase and Stafford General Hospital menunjukkan bahwa massa di lambung si nenek bersifat jinak.

Kini rumah sakit yang melakukan operasi si nenek harus menerima tuntutan hukum dari pengacara yang dtunjuk Mid Staffordshire General Hospitals NHS Trust.

"Klien saya dan keluarga sangat hancur dengan apa yang terjadi. Dia tidak hanya mengalami trauma karena telah didiagnosis menderita tumor yang mengancam nyawa dan mengalami cobaan pengangkatan lambung, kemudian kini ia tahu bahwa sebenarnya operasi itu tidak diperlukan," jelas Timothy Deeming, yang mewakili nenek tersebut, seperti dilansir Dailymail, Rabu (7/12/2011).

Menurut Deeming, si nenek merasa sangat marah karena ia tidak diberitahu mengenai kesalahan diagnosis langsung oleh para dokter yang merawatnya, tetapi justru dari anggota staf rumah sakit lainnya.

Perlu diketahui bahwa pembedahan kanker lambung melibatkan operasi besar dan waktu pemulihan yang cukup lama. Pengangkatan lambung yang dikenal dengan total gastrectomy tidak mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan atau cairan, tetapi setelah operasi pasien perlu membuat perubahan pola makan, seperti makan lebih sering dengan porsi kecil.

Karena lambungnya telah diangkat, si nenek kini mengalami penurunan berat badan dan menderita masalah percernaan yang menyakitkan.

"Saya hanya memiliki sedikit energi dan mengerjakan tugas sehari-hari menjadi lebih sulit," ujar nenek yang tetap tidak mau disebutkan namanya.

Deeming mengatakan kesalahan diagnosis ini bukan hanya ditanggung oleh dokter secara individual tetapi juga harus meminta pertanggungjawaban tim dokter University Hospital of North Staffordshire.

"Ketika kesalahan seperti itu memang terjadi, masyarakat perlu diyakinkan bahwa rumah sakit yang bersangkutan dan NHS secara keseluruhan belajar dari kesalahan, sehingga insiden bencana tersebut tidak terulang lagi," tambah Deeming.