Kisah inspiratif | jangan ambil tanganku ayah
Disebuah kota kecil tinggalah sebuah keluarga dengan satu anak, karena keduanya bekerja maka mereka mempercayakan anaknya untuk diasuh oleh pembantu rumah tangga.
Pada suatu hari putri pasangan ini tengah bermain sendiri di halaman rumahnya, karena sang pembantu terlalu sibuk dengan pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakan anak tersebut dibiarkan bermain sendirian. Dan disinilah kejadian itu berawal.
Sewaktu dia sedang bermain dia melihat sebatang paku yang berkarat, diambilnya paku tersebut dan di goreskan pada lantai tempat dia bermain, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer coretannya pun tidak terlihat, lalu dia beranjak ke dalam garasi tempat dimana mobil kesayangan ayahnya di parker, tanpa fikir panjang dia pun lalu mencoret-coret mobil ayahnya tersebut dengan paku berkarat yang di pegangnya. Karena mobil tersebut berwarna gelap maka terluhat dengan jelas coretan-coretan itu. Dia pun terlihat sangat menikmatinya.
Tak lama berselang Ayah bundanya pulang dari bekerja dan di dapatinya sang anak tengah mencoret-coret mobil kesayangan yang di belinya dengan cara mencicil, tak ayal sang ayah pun langsung kalap dan memarahi si anak, saking kalapnya dia mengambil sebatang ranting dan memukul telapak tangan si anak,..si anak pun berteriak kesakitan dan terus meminta ampun, tapi karena sang ayah sudah kalap dia terus memukul, tidak puas dengan hanya memukul telapak tangan dia juga memukul belakang tangan ayahnya.
Si ibu yang melihat hal tersebut hanya diam seolah merestui apa yang telah di perbuat oleh suaminya.
Si pembantu terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya. Setelah si bapak masuk ke rumah di ikuti si ibu, pembantu rumah
menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak terluka dan berdarah.
Setelah keluar dari ruang operasi, dan setelah obat biusnya hilang si anak pun menangis kesakitan, dia terkejut setelah meluhat kedua tangannya di balut kassa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantunya. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "ayah.. bunda... aku tidak akan melakukannya lagi. aku tak mau ayah pukul…aku tak akan nakal lagi…aku sayang ayah..aku sayang bunda." katanya berulang kali membuat si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "aku juga sayang Kak Narti.", sambil memandang wajah pembantunya, dan membuatkan gadis dari Surabaya itu menangis histeris.
Quote :
"jika tidak dapat apa yang kita suka...belajarlah untuk menyukai apa yang kita dapat.."
“harta bukanlah segalanya..”
{ 0 komentar.. read them below or add one }
Posting Komentar