Ceri Griffiths |
Ceri Griffiths sangat sedih saat dokter memberitahu bahwa dia mengalami keguguran saat usia kandungannya 10 minggu. Walau masih tidak percaya, dia pun menandatangani persetujuan untuk mengkremasi janinnya.
Dalam kesedihan dan kebimbangannya itu, Griffiths merasa sangat yakin bahwa janinnya masih hidup. Dia pun memohon untuk di USG ulang pada tim medis yang memeriksannya di Treliske Hospital, Truro, Inggris.
"Sangat menyedihkan saat diberitahu bahwa bayi yang sedang aku kandung sudah meninggal. Saat diberitahu hal tersebut sambil berbaring aku tidak dapat membantahnya, tapi aku merasa sangat yakin bahwa bayiku masih hidup di dalam sana," katanya seperti dikutip dari Mail Online.
Wanita 37 tahun itu terus memohon pada dokter dan perawat untuk melakukan USG ulang. "Tapi mereka menjawab, kami minta maaf, bayi Anda sudah meninggal," ucapnya menirukan perkataan pihak rumah sakit.
Penolakan itu rupanya membuat Griffiths histeris. Dia berteriak dan meminta sekali saja dilakukan USG ulang. Akhirnya permintaannya itu dipenuhi.
"Perawat yang memeriksanya pun merasa kaget dan hampir tidak percaya saat dia melihat ada detak jantung," kisah Griffiths.
Tentu saja saat melihat di monitor ada detak jantung, Griffiths sangat bahagia dan bersyukur. "Peristiwa itu membuat ikatan antara ibu dan bayi semakin kuat," ucapnya.
Griffiths melahirkan bayi perempuan itu pada Oktober 2010 lalu. Sang bayi yang sempat dinyatakan meninggal itu kini baru saja merayakan ulang tahun pertamanya.
Bulan lalu, para peneliti mengungkapkan ada setiap tahunnya ada 400 ibu hamil yang salah didiagnosa dan dikatakan bayi dalam kandungannya meninggal. Kesalahan diagnosa ini tentunya sangat merugikan.
{ 0 komentar.. read them below or add one }
Posting Komentar