Kisah Inspiratif | Susahnya Bunuh Diri

Diposting olehviky on Sabtu, 20 Agustus 2011

Kisah Inspiratif | Susahnya Bunuh Diri
Dikisahkan di suatu desa hiduplah seorang pemuda yang hidup sebatang kara, dia bekerja sebagai pencari kayu bakar, hari-harinya di lewati di dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Pekerjaan ini telah di lakukannya selama bertahun-tahun.
Sampai akhirnya kejenuhan mendatanginya, karena dia tidak memiliki keahlian lain yang bisa membawanya keluar dari kesusahan yang di hadapinya sejak lahir, diapun mulai merasa putus asa, dan berniat untuk mengakhiri hidupnya. Dia pun mencari batang pohon untuk meluluskan niatnya tersebut, yaitu "gantung diri".

Sampailah dia di sebuah pohon dan mulai mengikatkan tali yang dibawanya kedahan pohon tersebut. tiba-tiba pohon itupun berkata dengan lembut " hai anak muda, janganlah kau mengikatkan talimu di dahanku yang sudah rapuh ini, kerena setiap hari banyak burung-burung yang hinggap di dahanku dan bernyanyi dengan merdunya menghibur setiap orang yang berteduh di bawahnya.

Dengan hati yang kesal pemuda itupun meninggalkan pohon yang pertama dan mencari pohon lain. Sesampainya di pohon kedua dia pun berusaha untuk mengikatkan kembali tali yang di bawanya kedahan pohon, tetapi  pohon keduapun menolaknya, pohon tersebut berkata "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini." 

Setelah pohon terakhir yang menolaknya si pemudapun mulai berfikir, Jika sebatang pohon saja begitu perduli akan kehidupan, mereka tidak meninginkan dahannya patah, daunnya rusak. mereka menyayangi diri mereka sendiri dan ingin hidup sebagai makhluk yang bermanfaat untuk orang lain. Bagaimana dengan dirinya yang ingin menyia-nyiakan hidup ini. 
Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain". Akhirnya diapun mengurungkan niatnya dan kembali kerumah dengan perasaan yang optimis, bahwa dia dapat melalu semuanya, dan dapat keluar dari kesusahan ini.

Quote :
Jika kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, maka kita akan menjalani kehidupan ini dengan penuh beban. Jika kita tak mampu menahan beban tersebut bukan tidak mungkin kita akan mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidup. Sebaliknya, jika kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita dengan penuh optimisme dan harapan untuk terus meraih cita-cita yang kita inginkan.

{ 0 komentar.. read them below or add one }

Posting Komentar

 

Blog Archive